BAB
1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pada zaman sekarang, telah banyak alat-alat
yang diciptakan dan juga di kembangkan oleh orang-orang yang memiliki pemikiran
kreatif. Dan alat tersebut biasanya dibuat untuk bisa digunakan pada kehidupan
sehari-hari. Demikian juga pada pembahasan tulisan ini, penulis berusaha
membuat suatu alat yang bisa menjadi solusi untuk menyelesaikan masalah dalam
melakukan kegiatan pada kehidupan sehari-hari. Pada kenyataannya masyarakat
masih membutuhkan keadaan alam untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan rumah.
Contohnya
seperti menjemur pakaian. Pakaian yang basah atau yang telah dicuci pastinya
akan dijemur supaya pakaian tersebut kering walaupun telah menggunakan
pengering sekaligus, tetap pakaian harus di jemur. Dan untuk menjemur pakaian
tersebut membutuhkan cuaca panas untuk membuat pakaian menjadi kering dan dapat
dipakai. Dalam kenyataannya cuaca
tidak selalu panas, terkadang cuaca mendung dan hujan. Bila cuaca hujan maka
secara otomatis tidak bisa menjemur pakaian dan harus dipindahkan ke dalam
ruangan baik pakaian sudah kering maupun pakaian masih basah dan itu akan
menyusahkan.
Dari factor itulah,
penulis membuat atau merancang suatu alat yaitu Jemuran Otomatis guna untuk
mempermudah masyarakat dalam menjemur pakaian dan tanpa adanya kecemasan
masyarakat akan cuaca hujan. Tujuan dari pembuatan
alat ini yaitu supaya dapat membantu masyarakat dalam melakukan kegiatan
menjemur pakaian tanpa adanya kecemasan akan cuaca hujan dan juga dapat diterima dipasaran. Disamping itu alat ini dibuat dari kombinasi alat pada
umumnya yaitu Line Tracking Robot dan Autoruf yang dikembangkan sebelumnya
sehingga menghasilkan suatu alat yaitu Jemuran Otomatis ini.
BAB 2
STATE OF THE ART
Seperti yang telah penulis
bahas bahwa sudah banyak yang telah dibuat ataupun dikembangkan oleh
orang-orang yang memiliki pikiran kreatif. Contoh untuk alat yang telah diciptakan oleh
orang yang berkreatifitas tinggi diantaranya adalah Line Tracking Robot (robot pengikut garis otomatis) dan Autoruf (penutup atap otomatis). Alat
Jemuran Otomatis ini dibuat dari kombinasi kedua alat tersebut. Line Tracking Robot ini dapat mengikuti garis hitam yang telah ada
dikarenakan pada alat ini terdapat sensor yaitu sensor infrared dan photodiode yang
dapat mendeteksi adanya warna hitam atau tidak. Sedangkan Autoruf dapat membuka
dan menutup atap secara otomatis dikarenakan terdapat 2 sensor pada alat ini
yaitu sensor air dan sensor cahaya (LDR).
Pada permasalahannya alat
Line Tracking Robot ini hanya dapat
mengikuti garis hitam yang telah ada. Dari factor tersebut penulis berusaha
mengembangkan alat Line Tracking Robot
ini menjadi sesuatu yang berguna dalam kehidupan sehari-hari dengan
berlandaskan fungsi dasar dari alat LTR (Line
Tracking Robot). Dalam pengembangannya, penulis memodifikasinya dengan alat
Autoruf (penutup atap otomatis) agar dari kelebihan kedua alat
ini dapat tercipta 1 fungsi yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Untuk membuat alat
Jemuran Otomatis ini diperlukan suatu system Mikrokontroler. Mikrokontroler
pada alat ini berfungsi sebagai tempat
penyimpanan suatu program dan sekaligus sebagai otak serta penghubung komponen
lain pada alat ini lewat pin-pin yang terdapat pada mikon sehingga alat dapat
berjalan sesuai dengan fungsinya.
LTR pada alat ini didesain sebagai tempat jemuran kemudian Autoruf tersebut sebagai rumah dimana sebelumnya dibuat terlebih
dahulu jalur hitam (sebagai track LTR) dari tempat menjemur menuju rumah . Pada
Jemuran Otomatis ini terdapat sensor diantaranya : sensor infrared dan
photodiode, sensor air, dan sensor cahaya (LDR).
Cara kerja secara singkat
alat ini, pada saat hujan, Autoruf
akan secara otomatis menutup atap karena air telah mengenai sensor air. Bila
atap tertutup maka jemuran akan secara otomatis mengikuti jalur yang telah
dibuat sebelumnya ke dalam rumah. Dan bila cuaca cerah kembali, maka cahaya
tersebut ditangkap oleh sensor cahaya yang kemudian atap akan membuka kembali.
2.1.
Flow Chart Cara Kerja Alat
Gambar
2.1. Flow Chart
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1.
Metodologi Penelitian
Dalam penelitian pembuatan
alat Jemuran Otomatis ini, terdapat langkah-langkah melakukan penelitian
diantanya :
3.1.1. Observasi
Melakukan observasi mengenai rancangan alat yang dibuat
dari segi perangkat keras yang digunakanm, perangkat lunak yang digunakan dan
juga program yang digunakan guna untuk mengaktifkan alat tersebut.
3.1.2. Perumusan Masalah
Merumuskan masalah dari data-data yang telah didapat dari
observasi yang telah dilakukan bahwa masalah pada alat ini terdapat pada
perangkat kerasnya yaitu sensor. Sensor merupakan komponen yang paling
sensitive dan mudah rusak karena memiliki keterbatasan yang minimal pada alat
ini. Jadi diperlukan sensor yang berkuatlitas dalam pembuatan alat ini.
3.1.3. Teori Dasar
Menyusun teori dasar mengenai pembuatan alat Jemuran
Otomatis ini yang bersumber dari pustaka elektronik atau internet dan juga dari
hasil penelitian yang telah peneliti dapat sebelumnya.
3.1.4. Hypotesis
Membuat hypothesis atau jawaban sementara dari masalah
yang telah diteliti sebelumnya bahwa dalam pembuatan alat ini diperlukan
beberapa sensor untuk menjalankan alat ini seperti sensor air, sensor cahaya,
sensor inframerah dan photodioda. Disamping itu diperlukan komponen
mikrokontroler sebagai tempat penyimpanan suatu program dan sekaligus sebagai otak
serta penghubung komponen lain pada alat ini sehingga dapat berjalan sesuai
dengan fungsinya.
3.1.5. Desain Penelitian
Membuat desain dari penelitian yang telah dilakukan berdasarkan
rumusan masalah yang telah dibuat sebelumnya dalam bentuk diagram.
3.1.6. Analisa Data
Menganalisa data-data yang didapat selama penelitian
berlangsung sehingga membentuk suatu kesimpulan dari pembuatan alat Jemuran
Otomatis ini.
3.1.7. Laporan Penelitian
Membuat
laporan penelitian sebagai langkah akhir dari penelitian.
3.2.
Rancangan Penelitian
3.3.
Blok Diagram
3.3.1. Blok Input
Pada blok input terdapat 4 sensor yang bertindak sebagai
masukan. Sensor-sensor ini yang dapat mengerakan dan mengaktifkan komponen yang
terdapat pada suatu rangkaian. Karena masukan dari sensor adalah dalam bentuk
suatu tegangan yang kemudian masuk kedalam rangkaian alat.
3.3.2. Blok Proses
Pada blok proses ini penulis
menggunakan komponen mikrokontroler sebagai tempat penyimpanan suatu program
dimana program yang dimasukan bertindak sebagai penghubung antara input dan
output. Selain itu mikon ini bertindak sebagai otak dari alat ini. Pada alat
ini terdapat IC sebagai proses keluar masuknya tegangan. Disamping itu setiap
IC memiliki fungsi yang berbeda.
3.3.3. Blok Output
Output disini berupa Atap yang bergerak secara otomatis
berdasarkan inputan dari sensor dan berupa Jemuran yang cara kerjanya sama
seperti robot pengikut garis.